Di Mataram Pabrik Garmen Mambantu SMK, Di Jateng Ekspor Tekstil Meningkat Tajam - Pada 2008 ekspor tekstil dan produk tekstil tercatat 320 juta dolar AS. Kemudian di 2011 melonjak tajam menjadi 960 juta dolar AS.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng Ihwan Sudrajat mengatakan, peningkatan tajam ekspor tekstil dan produk tekstil Jateng tidak lepas dari penyiapan infrastruktur tenaga kerja siap pakai oleh Balai Pengembangan SDM (BPSDM) dan Produk IKM Disperindag Jateng. Sampai dengan Mei 2012, BPSDM sudah menyalurkan 21.000 tenaga kerja.
Hingga akhir 2011, BPSDM telah menyalurkan 17.000 orang tenaga kerja siap pakai, yang sudah tidak perlu lagi magang di perusahaan. Tahun ini BPSDM menargetkan pelatihan untuk 12.000 tenaga kerja. Dalam setahun BPSDM dapat melatih 8.000-10.000 tenaga kerja.
Perusahan kini sudah tidak perlu lagi melatih tenaga kerja. Inilah yang sangat mendukung industri garmen di Jateng. Industri garmen adalah produksi massal yang menyerap tenaga kerja sangat besar. Masih banyak industri garmen yang kesulitan mendapat tenaga kerja siap pakai.
Selain tenaga kerja, dukungan pemda seperti penyediaan lahan dan perizinan, membuat investor garmen nyaman berekspansi. Biaya tenaga kerja atau UMR yang masih kompetitif, serta budaya tenaga kerja yang masih menganut pola paternalistik cenderung loyal pada pimpinan juga sangat mendorong ekspansi dan relokasi pabrik pakaian jadi secara besar besaran ke provinsi ini. Pemda Jateng juga ingin garmen di Jabar, Tangerang, dan Banten, melakukan relokasi, ataupun melebarkan sayap atau ekspansi ke Jawa tengah. [pk/ya]
No comments:
Post a Comment