Wednesday, August 29, 2012

Siklus Tahunan Garmen Mengalami Kenaikan


Siklus Tahunan Garmen Mengalami Kenaikan - Lebaran telah terlewati, itu berarti siklus penjualan tahunan produk garmen di Indonesia telah memasuki babak baru. Penjualan pakaian jadi (garmen) diperkirakan mengalami kenaikan sekitar 20 sampai 30 persen bila dibandingkan dengan momen Lebaran yang sama pada tahun lalu. Tingkat kenaikan tersebut merupakan siklus tahunan yang memang selalu mengalamo kenaikan.

Ketua Harian Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia (APGAI), Suryadi Sasmita, mengatakan ada perbedaannya, yakni untuk tahun lalu, konsumen mulai ramai berbelanja garmen pada awal bulan Puasa. Sedangkan tahun ini, kata dia, konsumen baru ramai pada H-10 Lebaran atau ketika Tunjangan Hari Raya (THR) baru keluar.

"Secara nasional, penjualan garmen itu naik. Tapi, setiap perusahaan berbeda naiknya, ada yang sedikit dan juga banyak. Belum lagi karena ada pengaruh pakaian jadi selundupan yang banyak beredar di pasar-pasar," kata Suryadi ketika dihubungi di Jakarta.

Menurutnya, jenis pakaian yang paling banyak dibeli oleh konsumen menjelang Lebaran adalah untuk anak-anak. Penjualan baju anak-anak, kata dia, diperkirakan naik 30% dibandingkan Lebaran tahun lalu.

"Penjualan garmen di Lebaran biasanya naik hingga 10 kali lipat dibandingkan bulan biasa. Misalnya, di Februari penjualan 1 juta unit garmen, nah di Lebaran bisa 10 kali lipat dari itu," jelasnya.

Dia menambahkan, selain baju anak, jenis baju lain yang mengalami peningkatan penjualan adalah pakaian muslim. Saat ini, kata dia, banyak merek terkenal yang memproduksi pakaian muslim.

No comments:

Post a Comment