Pakaian Muslim Sebagai Konsentrasi Pengembangan IKM - Apalagi, kata dia, produk pakaian produksi Indonesia tak kalah hebat dibanding pakaian berkualitas dunia. Buktinya, busana muslim Indonesia mampu menembus benua Asia hingga Eropa. Hanya saja, sistem eksportasi dan penjualan produk busana muslim belum tertata rapi sehingga sulit mengetahui secara kuantitas nilai ekspor rill.
“Busana muslim sangat potensial. Kita masih prihatin karena baru merupakan bunga yang mekar, tapi belum ada sistem yang membangun itu sehingga pemerintah tidak tahu data yang pasti berapa angka ekspor produk ini.”
Ia menambahkan saat ini yang terjadi di lapangan, semua sistem eksportasi ataupun penjualan busana muslim di dalam negeri belum tercatat dengan baik dan masih sangat tradisional. Sistem usahanya juga belum benar. Ada pengusaha, desainer, perajin, dan penjahitnya. “Tapi, semua dikerjakan sendiri mulai mendesain menjahit hingga pemasaran. Ekspor juga masih sendiri-sendiri, jadinya suit didata,” papar Euis.
Sejauh ini, daya saing produk busana muslim ‘made in Indonesia’ di pasar Asia dan Eropa sudah baik. Negara pelanggan busana muslim dari Indonesia adalah Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina hingga merambah pasar Eropa yaitu Prancis, Turki, dan negara lainnya.
Ke depan, lanjut Euis, pemerintah akan mendorong para IKM ini untuk membangun sistem yang lebih terorganisir dan juga mendukung industri dengan membantu agar mereka bisa meningkatkan daya saing. “Caranya dengan membangun sebuah kompetensi agar supaya pengusaha mode itu punya acuan yang jelas tentang kualitas yang dimiliki.”
No comments:
Post a Comment