Wednesday, August 8, 2012

Tantangan Yang Indonesia Hadapi Untuk Menjadi Pusat Busana Muslim Dunia (Bagian 2)


Tantangan Yang Indonesia Hadapi Untuk Menjadi Pusat Busana Muslim Dunia - Sekalipun Indonesia memiliki kekayaan budaya dan juga teknik pembuatan kain yang baik. Sebut saja batik tulis sampai kain tenun handmade, sayangnya hal ini menjadi salah satu kekurangan jika diproduksi massal. "Masyarakat masih banyak yang menggunakan alat tenun ATBM sehingga produksinya masih sangat terbatas dan proses produksinya lama," jelasnya.

Pemerintah sebenarnya sejak beberapa tahun lalu sudah memberikan subsidi untuk masalah ini. Subsidi tersebut berbentuk pembelian mesin sebesar 25 persen untuk mesin impor dan 30 persen untuk mesin lokal. Dan di tahun lalu, mesin sulam bordir buatan China, adalah mesin yang paling laris di pasaran. Industri Kecil Menengah (IKM) mendapatkan subsidi 25 persen untuk membeli mesin sulam seharga Rp. 200-300 juta per mesin.

3. Sumber daya manusia

Masalah sumber daya manusia ini bukan berarti tidak banyak orang yang berpotensi dan kreatif dalam dunia fashion. Namun, tantangan yang harus dihadapi adalah, masih banyak orang yang bergelut di fashion hanya sekedar hobi atau ikut-ikutan. Menyikapi hal ini, Euis dan beberapa asosiasi desainer mencoba untuk mengadakan pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk memajukan industri fashion. "Beberapa waktu lalu diadakan pelatihan untuk 500 orang tentang sulam usus langsung oleh desainer Irna Mutiara di Lampung. Pelatihan yang diberikan juga tentang modifikasi hingga pemasarannya," tambahnya.

4. Pemasaran

Sampai saat ini masih banyak IKM yang terhambat pemasaran produknya. …

Selanjutnya

No comments:

Post a Comment