Investor China Tertarik Untuk Berinvestasi di Industri Garmen dan juga Konveksi - API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia), akhir akhir ini sedang gencar gencarnya melakukan negosiasi investasi dengan para investor dari China. Investasi di sektor industri garmen itu direncanakan akan didirikan di daerah Jawa Tengah. Sehingga, para staff API sering terlihat bersama dengan investor China melakukan survei di berbagai kawasan industri Jawa Tengah.
Upah Minimum Provinsi atau yang lebih dikenal dengan UMP menjadi salah satu faktor pertimbangan bagi para investor China untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Pada umumnya Indonesia memiliki nilai UMR dan UMP yang lebih rendah daripada negara lain. Dan Jawa Tengah merupakan daerah yang memiliki UMP yang relatif rendah untuk ukuran Indonesia. Oleh karena itulah, Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengarahkan investor China untuk memperhitungkan faktor ini sebagai bahan pertimbangan penanaman investasi jangka panjang mereka.
API memprediksi tren relokasi industri dari sejumlah negara ke Indonesia akan terus terjadi. Karena faktor UMP menjadi faktor yang tidak hanya menarik bagi para investor China namun juga investor invetor negara lainnya. Untuk saat ini sendiri, sektor TPT masih didominasi oleh Korea Selatan dan negara negara Asia lainnya. China sendiri adalah negara baru yang sedang gencar mengembangkan bisnis TPT di Indonesia.
API sendiri saat ini telah mencatat, sebesar 70 persen investasi TPT yang ada di dalam negeri adalah milik dari pengusaha asal Korea Selatan. Sedangkan 30 persen yang lain adalah investasi milik Taiwan, Inggris, Jepang dan juga Singapura. [pk/ya]
No comments:
Post a Comment